Kamis, 22 November 2012

Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

Artikel
Anak Usia Dini Wajib Ditanamkan Pendidikan Karakter
Jum'at, 20 Juli 2012
SAMARINDA-Anak usia dini wajib diberikan pendidikan karakter seperti pendidikan tentang ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, jiwa kebangsaan, mencintai dan memahami adat istiadat, agar anak memiliki jati diri hingga dewasa.
   
“Lantas siapa yang bertugas memberikan pendidikan itu, tentu saja para orang tua dan semua guru di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), bahkan hingga semua guru di sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim H Musyahrim di Samarinda, Jumat.
   
Jika hal itu terus menerus dilakukan oleh semua pihak yang berkepentingan, lanjut dia, maka akan tercipta generasi andal yang selain memiliki kecerdasan intelektual juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual, termasuk kepribadaian yang ulet.
   
Kecerdasan intelektual yang tanpa diimbangi dengan budi pekerti atau akhlak yang baik, maka hasilnya pasti akan mengecewakan orang banyak, termasuk mengecewakan orang tuanya sendiri.
Untuk itu, anak-anak sebagai penerus kehidupan berbangsa dan bernegara, maka pendidikan karakter bagi anak usia dini sangata penting. Hal ini juga akan berdampak positif terhadap citra bangsa di masa depan.
Saat ini, katanya, Kaltim mendambakan lahirnya generasi cerdas yang mampu menguasai dunia dan menghantarkan Bangsa Indonesia lebih maju.
Untuk mencapai hal itu, maka mulai sekarang harus dilakukan pembinaan intelektual, termasuk pembentukan karakter yang baik agar terjadi keseimbangan antara pengetahuan umum, agama, dan sopan santun kepada sesama.
Menurutnya, para pengajar PAUD maupun Taman Kanak-kanak dan kelompok bermain harus mampu memberikan pemahaman dan pengajaran tentang karakter bangsa, sehingga ke depan mampu membuatan bangsa bersaing dengan negara lain.
Dalam pendidikan usia dini, dilakukan pada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yakni dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani.
Tujuannya adalah,  agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjutan, apalagi masa usia dini disebut juga masa keemasan IQ dalam menerima rangsangan dari lingkungan, sehingga di masa-masa ini harus dilakukan pendidikan yang tepat.
PAUD, ujarnya, merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada dasar pertumbuhan fisik, kecerdasan, emosional, dan sikap tata krama, termasuk pemahaman mengenai agama.(Pay)


Analisis Terhadap Artike l”Anak Usia Dini Wajib Ditanamkan Pendidikan Karakter”
Analisis saya terhadap artikel adalah saat anak diusia dini, lebih mudah membentuk karakter anak. Sebab, ia lebih cepat menyerap perilaku dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini, perkembangan mental berlangsung sangat cepat. Oleh karena itu, lingkungan yang baik akan membentuk karakter yang positif. Pengalaman anak pada tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah ia akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Karakter terbentuk sebagai hasil pemahaman dari hubungan dengan diri sendiri, dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (trianglerelationship). Oleh  sebab itu :
1. Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini
2. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar


Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 26 Kewajiban & Tanggung Jawab Orangtua dan Keluarga:
1. Mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak.
2. Menumbuh-kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya.

Pendidikan karakter ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam batang tubun UUD 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dak ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara sadar bangsa Indonesia membangun pendidikan didasari pada akhlak mulia. Berdasar pada tujuan tersebut maka pendidikan dalam seluruh jalur dan jenjang seharusnya mengembangkan pembelajaran, pembiasaan dan keteladanan serta kegiatan dan budaya lembaga PAUD yang kondusif agar anak menjadi cerdas dan berkarakter mulia.
Pendidikan karakter bukan saja dapat membuat seorang anak mempunyai akhlak yang mulia, tetapi juga dapat meningkatkan keberhasilan akademiknya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kaitan erat antara keberhasilan pendidikan karakter, dengan keberhasilan akademik serta perilaku pro-sosial anak, sehingga diperlukan suasana lembaga PAUD yang menyenangkan dan kondusif untuk proses belajar-mengajar yang efektif. Selain itu, anak-anak yang berkarakter baik adalah mereka yang mempunyai kematangan emosi dan spiritual tinggi, dapat mengelola stressnya dengan lebih baik, yang akhirnya dapat meningkatkan kesehatan fisiknya.
Pembentukan karakter atau akhlak mulia dalam membangun sebuah masyarakat yang tertib, aman dan sejahtera, maka nilai-nilai karakter (akhlak mulia) menjadi fondasi penting bagi terbentuknya sebuah tatanan masyarakat yang beradab dan sejahtera. Kesadaran akan pembentukan karakter harus dimulai sejak anak usia dini, maka Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini menyusun Pedoman Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini ini untuk menjadi pedoman bagi para tenaga kependidikan, pendidik, dan pengasuh PAUD dalam mengalirkan pendidikan karakter di Lembaga PAUD.
Nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat ditanamkan pada anak usia dini (0-6 tahun), mencakup empat aspek, yaitu: (1) Aspek Spiritual, (2) Aspek Personal/kepribadian, (3) Aspek Sosial, dan (4) Aspek lingkungan.
Terdapat 15 nilai karakter yang akan diterapkan pada anak usia dini, yaitu kecintaan terhadap Tuhan YME; kejujuran; disiplin; toleransi dan cinta damai; percaya diri; mandiri; tolong menolong, kerjasama, dan gotong royong; hormat dan sopan santun; tanggung jawab; kerja keras; kepemimpinan dan keadilan; kreatif; rendah hati; peduli lingkungan; cinta bangsa dan tanah air.
Jadi pada dasarnya menanamkan nilai-nilai karakter sejak usia dini merupakan tanggung jawab bersama, antara orang tua, pendidik, pengasuh, masyarakat, dan pemerintah. Untuk itu kebersamaan, keselarasan, dan kemitraan dalam menanamkan nilai-nilai karakter sejak usia dini harus digalang dan dioptimalkan bersama. Bagi orangtua diharapkan kerjasama dilakukan melalui sosialisasi nilai karakter kepada orangtua agar nilai karakter yang sudah dibiasakan di lembaga PAUD juga dapat dilakukan di rumah. Bagi masyarakat dan pemerintah diharapkan dukungan juga dapat diperoleh dengan membentuk suasana yang kondusif bagi terbentuknya karakter bagi anak usia dini.
Bagi pendidik, pengasuh dan pengelola diharapkan prinsip pendidikan karakter, kriteria guru dan kriteria lembaga PAUD dapat diperhatikan agar pendidikan karakter dapat berhasil secara efektif dan efisien dalam membentuk karakter anak sejak dini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar