Mengapa Sosial Emosional Perlu Dikembangkan
Sosial emosional pada anak penting dikembangkan. Terdapat
beberapa hal mendasar yang mendorong pentingnya pengembangan sosial emosional
tersebut, yaitu pertama, makin kompleksnya permasalahan kehidupan di sekitar
anak, termasuk di dalamnya perkembangan IPTEK yang banyak memberikan tekanan
pada anak, dan mempengaruhi perkembangan emosi maupun sosial anak. Kedua,
adalah penanaman kesadaran bahwa anak adalah praktisi dan investasi masa depan
yang perlu dipersiapkan secara maksimal, baik aspek perkembangan emosinya maupun
keterampilan sosialnya, ketiga karena rentang usia penting pada anak terbatas.
Jadi, harus difasilitasi seoptimal mungkin agar tidak ada satu fase pun yang
terlewatkan, keempat ternyata anak tidak bisa hidup dan berkembang dengan IQ
semata, tetapi EI jauh lebih dibutuhkan sebagai bekal kehidupan, kelima telah
tumbuh kesadaran pada setiap anak tentang tuntutan untuk dibekali dan memiliki
kecerdasan sosial emosional sejak dini.
Pengembangan Sosial Emosional Anak
Terdapat kecenderungan yang sama di seluruh dunia, yaitu
generasi sekarang lebih banyak memiliki kesulitan emosional dari pada generasi
sebelumnya sehingga berdampak pada kemampuan sosialisasinya. Dengan demikian,
perlu ada upaya peningkatan kecerdasan emosional, yaitu usaha-usaha yang
diarahkan pada pengembangan dan peningkatan kualitas emosional anak sehingga
mampu mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, mampu memotivasi
diri sendiri serta mampu mengelola emosi dan perilaku sosial menjadi lebih
baik. Indikator mutu emosional tersebut meliputi:
- kualitas empati (melibatkan perasaan orang lain)
- kualitas dalam mengungkapkan dan memahami perasaan
- kualitas dalam mengalokasikan rasa marah
- kualitas kemandirian
- kualitas dalam kemampuan menyesuaikan diri
- kualitas disukai atau tidak
- kualitas dalam kemampuan memecahkan masalah antarpribadi
- kualitas ketekunan
- kualitas kesetiakawanan
Usaha di atas penting dilakukan apalagi dengan adanya bukti
bahwa kecerdasan emosional memang betul sebagai penentu (dominant factor)
keberhasilan individu dalam kehidupannya, bahkan hingga 80% perannya dibanding
dengan IQ yang hanya 20%.
Tugas terpenting bagi para guru dalam pengembangannya adalah
ia harus memahami rambu-rambunya dan kekhasan kecerdasan emosional agar tidak
tergelincir pada penyediaan lingkungan belajar yang kurang sesuai atau bahkan
keliru. Secara khusus, hendaklah guru menguasai tindakan-tindakan prinsip, di
antaranya:
- menjadi contoh yang baik
- mengajarkan pengenalan emosi
- menanggapi perasaan anak
- melatih pengendalian diri
- melatih pengelolaan emosi
- menerapkan disiplin dengan konsep empati
- melatih keterampilan komunikasi
- mengungkapkan emosi dengan kata-kata
- memperbanyak permainan dinamis
Pengembangan Sosial Emosional melalui Pendekatan Terpadu
Karakteristik perkembangan anak TK bersifat holistic atau
menyeluruh atau terpadu, artinya antara aspek perkembangan yang satu dengan
yang lainnya saling berkaitan, aspek perkembangan yang satu mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh aspek perkembangan lainnya.
Pembelajaran yang cocok adalah pembelajaran terpadu dengan
berbasis pada tema. Melalui tema anak akan lebih mudah dalam membangun konsep
tentang benda atau peristiwa yang ada di lingkungannya.
Dengan pembelajaran terpadu, sejak dini anak sudah terlatih
mengaitkan informasi yang satu dengan lainnya sehingga secara wajar dapat
menghadapi situasi silang lingkungan, silang pengetahuan, ataupun silang
perangkat.
Sekaligus mereka belajar secara aktif dan terlibat langsung
dalam kehidupan nyata, bahkan pembelajaran ini dapat menyentuh semua dimensi
kecerdasan anak (multiple intelligence).
Pengembangan Sosial Emosional Anak melalui Kegiatan Rutin, Terprogram, Spontan, dan Keteladanan
Di samping menggunakan pendekatan utama, yaitu pembelajaran
terpadu, pada pendidikan TK kegiatan pembelajarannya dapat dilakukan dengan
pendekatan rutin, terprogram, spontan maupun teladan.
Pendekatan rutin, sering juga disebut pembiasaan dilakukan
dengan cara penjadwalan secara terus-menerus hingga pola perilaku yang
diharapkan melekat menjadi kebiasaan positif pada setiap anak.
Pelaksanaan pengembangan sosial emosional melalui kegiatan
terprogram adalah kegiatan tersebut dibuat secara terencana menjadi sasaran
atau agenda utama saat program itu dilaksanakan.Pembelajaran dapat dirancang
dalam silabus, baik untuk jangka waktu yang pendek maupun panjang, yaitu untuk
satu hari (SKH), satu minggu (SKM), dan seterusnya.
Pembelajaran spontan, yaitu pembelajaran yang dikembangkan
untuk menanggapi stimulus langsung dari anak sebagai konsekuensi konteks
pembela-jaran yang bersifat dinamis, terutama pada kelas TK. Penting dilakukan
pembelajaran spontan karena memberikan efek kepuasan yang sangat tinggi pada
anak.
Pendekatan lainnya, yaitu keteladanan, maksudnya adalah
pembelajaran yang ditampilkan melalui contoh-contoh yang baik, dan menggunakan
berbagai contoh yang telah diterima oleh masyarakat dan sesuai dengan standar
serta sistem nilai tertentu.Pendekatan ini penting karena anak TK merupakan
peniru hebat dan mudah menyerap dari yang dilihatnya.
- Hal yang penting untuk diperhatikan dan dibutuhkan anak dalam upaya pengembangan emosi yang sehat adalah sebagai berikut.
- Rasa cinta dan kasih sayang.
- Rasa saling memiliki.
- Rasa diterima apa adanya.
- Diberi kesempatan untuk mandiri dan membuat keputusan sendiri.
- Rasa aman.
- Diberi kepercayaan pada dirinya.
- Diperlakukan sebagai seseorang yang mempunyai identitas.
- Ada lima cara yang dapat dilakukan guru untuk membantu proses pengembangan emosi anak, yaitu kemampuan untuk mengenali emosi diri, kemampuan untuk mengelola dan mengekspresikan emosi secara tepat, kemampuan untuk memotivasi diri, kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, dan kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain.
- Materi pembelajaran emosi di Taman kanak-kanak meliputi rasa cinta dan kasih sayang, empati, serta pengendalian emosi.
Metode
Pengembangan Emosi di Taman Kanak-kanak
Beberapa metode yang dapat membantu proses perkembangan
emosi anak di Taman Kanak-kanak, di antaranya berikut ini.
- Bernyanyi dan bermain musik.
- Bermain peran.
- Hand puppet.
- Bercerita.
- Gerak dan lagu.
- Relaksasi dan meditasi.
- Permainan feeling band (band perasaan).
- Demonstrasi.
- Permainan personifikasi
- Strategi pengembangan sosial anak usia 0 - 3 tahun dimulai dengan memperkuat ikatan antara orang tua dan anak lewat interaksi yang penuh perhatian, intensif, dan establish bonding. Selanjutnya mengajak anak untuk mendemonstrasikan kebiasaan sosial, seperti menolong orang, mengeks-presikan cinta, dan mengajak dia untuk berbagi dengan anak lain.
- Sasaran pengembangan sosial di TK adalah:
- keterampilan berkomunikasi;
- keterampilan memiliki rasa humor;
- menjalin persahabatan;
- berperan serta dalam kelompok;
- memiliki tata krama.
- Materi pembelajaran pengembangan sosial di TK, meliputi cinta dan kasih sayang, empati, afiliasi, identifikasi, disiplin, tolong-menolong dan tanggung jawab.
Metode Pengembangan
Sosial di Taman Kanak-kanak
Salah satu keahlian guru yang diharapkan adalah kemampuannya
dalam memilih metode pembelajaran yang paling tepat untuk anak didiknya. Metode
yang dapat digunakan untuk membantu proses pengembangan sosial di antaranya
adalah:
1. metode
pengelompokan anak;
2. modelling
dan immitating;
3. bermain
kooperatif;
4. belajar
berbagi (sharing).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar