Kamis, 13 Desember 2012

permainan tradisional pelepah pisang

Permainan tradisional merupakan salah satu permainan yang terdapat dalam kehidupan masyarakat yang telah berkembang sangat lama, akan tetapi tidak diketahui asal muasal dari permainan tersebut.
Banyak jenis permainan tradisional yang berkembang dalam dalam masyarakat, akan tetapi diera teknologi yang sangat canggih seperti sekarang ini permainan tradisional mulai ditinggalkan oleh masyarakat terutama anak- anak. Hal ini terjadi karena kurangnya informasi yang diperoleh oleh anak- anak dan orang tua tentang permainan tradisinal tersebut.
Padahal dari permainan tradisional banyak aspek perkembanagan yang dapat dikembangkan. Berbagai aspek tersebut diantaranya: kognitif, afektif, fisik motorik, sosial emosional, kreatifitas, dan lain sebagainya yang sangat bermanfaat bagi perkembangan anak.
Menurut James Danandjaya (1987), permainan tradisional adalah salah satu bentuk yang berupa permainan anak- anak, yang beredarsecara lisan diantara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun- temurun, serta banyak mempunyai variasi.
Permainan Perahu Pisang adalah sebuah permainan tradisional yang dibuat dari pelepah pisang dan lidi daun kelapa, yang di rangkai berbentuk perahu dan di mainkan di sungai, danau, parit, dan lainnya.
            Perahu Pisang akan terlihat lebih menarik apabila dikreasikan dengan daun kelapa yang masih hijau. Perahu pisang ini dapat dimainkan di dalam air.
   Adapun aspek- aspek yang dapat dikembamngkan dalam permainan perahu pisang ini, adalah:
a)      Kognitif, anak berpikir berapa lidi yang dapat digunakan dalam mendesain perahu tersebut;
b)      Fisik motorik halus, anak menggunakan jari- jarinya untuk mengabungkan serta mendesain perahu dengan lidi;
c)      Kreativitas, anak merancang desain apa yang bagus untuk perahu tersebut sesuai dengan yang diinginkannya;
d)      Sosial emosional, anak berinteraksi dengan teman- temannya ketika membuat perahu pisang tersebut.

A.     BAHAN DAN ALAT PERMAINAN
Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan perahu pisang, sebagai berikut:
a)      Pelepah pisang;
b)      Lidi dan daun kelapa yang masih hijau;
c)      Benang;
d)      Pisau.

B.      PROSEDUR KEGIATAN PERMAINAN
Dalam pembuatan perahu pisang yaitu dengan prosedur, sebagai berikut:
a)      Terlebih dahulu potong pelepah pisang dengan ukuran panjang  ± 15 cm (2 potong);
b)      Hubungkan kedua pelepah tadi dengan lidi  ± 10 cm (2 buah lidi) di ujung pelepah yang sudah dipotong sebelumya;
c)      Kreasikan dengan lidi yang lain menurut keinginan sendiri di atas pelepah pisang yang sudah terhubung dengan lidi tadi;
d)      Setelah selesai, kemudian ikatkan benang di sudut kanan perahu pisang yang sudah jadi;
e)      Permainanpun siap di lakukan, dengan cara melepaskan perahu pisang di dalam sungai, kolam, danau, dan yang lainya.

Pada kegiatan sekolah hendaknya anak tidak dibiarkan memotong alat dan bahan sendiri tanpa pengawasan guru.


Saran
Hendaknya guru lebih memiliki pengetahuan tentang berbagai permainan tradisional agar anak- anak juga dapat mengembangkan kreativitas dan aspek perkembangannya dengan alat- alat dan bahan- bahan yang langsung dari alam. Dan hal ini tentunya sangat menarik bagi ank dan merupakan pembelajaran yang menyenangkan apabila di praktekkan bersama anak- anak. Akan tetapi guru juga harus memperhatikan dan teliti terhadap kegiatan anak ketika melakukan permainan. Untuk menghindari hal- hal tyang tidak diinginkan, misalnya; luka pada anak

SUMBER BACAAN

Achroni, Keen. 2012. Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Ank Melalui Permainan Tradisional. Jakarta: Javalitera.

Gardner, Howard. (2003). Multiple Intelegence, Kecerdasan Majemuk Teori dalm praktek. Interaksara: Batam Center.

Munandar, S.C. Utami. (1985). Mengembangkan bakat dan Kreativitas anak Sekolah. Jakrata: Gramedia WidiasaranaIndonesia.

Santoso, AM Ruky. (2002). Kiat Menggali Kreativitas. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.

Yulianty l, Rani.         . Permainan Yang Meningkatkan Kecerdasan Anak. Laskar Aksara.

Rachmawati, Yeni & Euis kurniati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kana- Kanak. Jakarta: Kencana.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar